Catatan Harian & Perjalanan. Puisi &Fotografi. Tutorial Blog, Komputer & Media Sosial

2020, Selamat Tinggal...

selamat-tinggal-2020

Dear 2020

Tak pernah terbayangkan bahwa hadirmu 'kan mencatat sejarah kelam
Di negeriku, negeri mereka, negeri kami semua

Kau beri asa di awal mula 
Namun sekejap semua berubah
Tatanan hidup kami tak lagi sama
Ragam aturan baru dibuat membuat kami sekejap tergagap

Ekonomi yang sulit,
tak sedikit dari kami yang menjerit 
Kematian menjadi begitu dekat, 
memisahkan kami dengan kerabat dan sahabat

Rasa takut kadang datang menghampiri
Bersyukur karena iman semua bisa terlewati

Tapi ketahuilah...
Meski kau seperti tak pandang rupa
Do'a dan harap di hati kami tak pernah sirna
semua akan kembali indah seperti semula

Selamat tinggal...
Terima kasih atas semua pelajaran
Kuharap kisah pahit ini hanya ada denganmu
Biarkan kami menyongsong hidup yang baru


Sabang, 31 Desember 2020

Share:

A To Z Serunya Kopdaran | Sahabat Pena dan Sahabat Online

Di day 5 LAAF Batch 15 beberapa hari kemarin, saya sempat cerita tentang kenangan kopdar alias kopi darat pertama dengan teman facebook. Kenangan yang begitu membekas meski telah berlalu sekian tahun, hingga saya baru tersadar kalau sudah pernah menulis hal yang sama beberapa bulan sebelumnya, masih di kelas optimasi facebook alias LAAF (Learn All About Facebook) yang sudah saya ikuti selama 5 batch ini.

Kalau diingat-ingat, ada beberapa kali kenangan kopdar yang ngga akan pernah saya lupakan.

Pertama kopdar dengan sahabat pena pertengahan Februari 97 (ampuuun, oldis bangeeet yaak). Rencana sebelah pihak aja ini sebenarnya, karena yang dituju belum tahu. Kebetulan waktu itu pas lagi main ke Banda Aceh ama sohib kentalku Ariyani. Pikir-pikir, kenapa ngga sekalian kopdar ya, kan? Dulu sih belum ada istilah kopdar, kita bilangnya ketemuan haha. Oiya, nama sahabat penaku ini Vivi.

Muter-muter kami bertiga bersama sepupunya mencari alamat sahabat penaku ini. Mana kita diturunin becak masih jauh dari alamat lagi. Alhasil jalan kakilah kami sepanjang jalan kenangan. Santuy aja siih, mengingat saat itu jalan kaki adalah hal yang biasa untuk anak Sabang yang betisnya udah serupa betis abang becak kayak kami ini. Hahaha. Alias kuat jalan, gaes. 

Singkat cerita kami sampai di sebuah kedai, lalu mampir dan menanyakan alamat dimaksud. Di saat yang bersamaan, kami melihat papan nama jalan di ujung lorong. Setelah mengucapkan terima kasih, semangat 45 lah kami masuk ke lorong itu. Mengetuk pintu rumah nomor 1. Dan ternyataaaa....

 

Kata yang punya rumah, rumah Vivi sahabatku yang di belakang kedai tadi. Ampuuun wkwkwk

 Kembalilah kami ke kedai tadi.

"Lho, kok balik?" tanya bapak yang tadi kami tanyain.

Meski ragu, saya bertanya juga,

"Rumah Vivi Rahma Eka Herawaty di mana ya, Pak?"

"Ya di sini!" belum lagi menarik nafas lega,

"Tapi Vivi-nya ngga ada. Belom sampe di rumah" lanjut si bapak yang ternyata bapak temanku itu.

Rupanya Vivi lagi dalam perjalanan dari Meulaboh ke Banda Aceh.

Yaaa.... kecewa kan penonton. Apalagi kita kehausan banget waktu itu wkwkwk.

Akhirnya kita pulang dengan kerongkongan kering. Naseeeeb.

 

Syukurlah di minggu ke empat Februari kopdar-an ama Vivi sukses. Kali ini ditemani oleh Bang Ikhsan. Kami ngobrol sambil haha hihi nyeritain apa aja. 

"Tengkyu ya, Bang, udah rela jadi obat nyamuk kami waktu itu. Hehe" 

Waktu itu saya ke Banda lagi karena ikut Cerdas Cermat Kadarkum mewakili Sabang ke Provinsi Aceh. Kelar dari sana langsung mampir dan nginap di rumah Bunda, ibunya Bang Ikhsan yang sudah kuanggap seperti abang sendiri. Abang yang sadis, karena pernah ngetok kepalaku pake centong dulu. Belum lagi suka nyulik kedua abangku buat main.Makanya saya balas dendam jadiin dia obat nyamuk. Weeek.

 

Kopdar berikutnya ama sahabat pena juga. Kak Lilid namanya. Beliau ini kakak sepupu Yuni teman sekelasku.  Kita ketemuannya di rumahku di Sabang. Ingat banget waktu itu, kita ngobrolnya di depan lemari bukuku di ruang tamuku yang mungil.

Intinya, dari pertemuan inilah kak Lilid seneng berteman denganku (acieee) dan kita lanjut dengan berkirim surat. Mudah-mudahan Iza ngga salah ingat ya, Kak Lilid #smile

 

Ada lagi kopdar ngga terduga yang kocak. Yang datang itu temen pena juga. Doinya mondok di pesantren di Seulimum, Aceh Besar. Awal kita sahpenan  karena kenal dari buletin sahabat pena. Pada masa itu saya ikut nerbitin buletin serupa yang edar hingga ke mancanegara. Oya, BUMI nama buletinnya.

Sesama publisher Aceh, saling bertukaran terbitan dong ya, kami. Kenal lah dengan teman saya ini, Zulfikar namanya. Awal ngirim surat dia ngaku-ngaku anak perempuan. Makanya saya sempat shock saat menerima suratnya yang ke sekian dan tetiba fotonya yang membuka rahasia terjatuh dari amplop wkwkwkwk. Masih ingat banget waktu itu kejadiannya di ruang tamu di rumah yang baru.

Pas datang ke Sabang kemudian, Zul ngga sendiri. Tapi bareng dua temannya, Amir dan Muhalba. Waktu itu pas ada acara kunjungan tokoh agama atau apa gitu di Sabang, dan mereka ikut sebagai partisipan. Lupa saya.

Yang kocak dari pertemuan kami ini, Zul yang sahabat pena saya, tapi yang langsung akrab ngobrol malah Muhalba temennya. Ngobrolnya kayak yang udah kenal lama pula. Seruuu. Cuma Amir yang agak pendiam. Kata kedua kawannya, "Dia alim, ngga kayak kami" wkwkwk. Bocor alus.

Duo ini sempet pepotoan ama kedua kakak saya di depan rumah kami. Saya ngga mau ikut hahaha

Zul (berdiri), Muhalba (duduk), peu haba?


Kopdar di masa-masa bekerja lain pula ceritanya. Saya pernah ketemuan dengan teman FB sekaligus downline di Oriflame dulu. Ngga pake rencana. Dianya pas lagi tugas dinas ke kota saya. Ditelpon di tengah jam kerja (yang untungnya ngga lagi crowded) saya langsung meluncur ke tempat janjian. Tau ngga di mana? Di kantor pos! hahaha. Itu adalah pertemuan tersingkat saya sepanjang sejarah. Kami hanya sempat ngobrol beberapa menit. Alhamdulillaah ada kenangan yang tersimpan tentang itu.

Ini foto saya bersama Novita yang diambil 11 Juli 2013 silam. Masih kuyus banget kan?

 

Saya (kiri) Novita (kanan)

Pernah juga kedatangan teman sesama publisher. Kedatangannya yang pertama, kita ngga ketemu karena saya baru saja berangkat ke Medan waktu itu. Kedatangan yang kedua dia membawa serta istrinya, pas bulan madu. Sempat tukaran nomor telepon waktu itu. Sayangnya saya kok lupa namanya ya? Maafkan saya, kawan.

 

Ada juga kopdaran yang diam-diaman. Dia ini sahabat pena saya juga. Datang ke rumah saya bareng temennya tapi ngga berani ngomong. Nunduuk teruuss. Kecanggungan itu makin rikuh karena disaksikan almarhumah ibu waktu itu. 

Saat pamit dia baru ngasih surat yang ternyata isinya kalau dianya ada rasa. Kan bersenandung saya jadinya. 

"Sahabat pena aku cinta padamuuuu" 

Saya ngga begitu ingat, sebelum atau sesudah itu saya ketemu (lagi) si sahabat pena yang punya rasa ini di tempat kerja. Agak ngga yakin awalnya  apa iya itu dia. 

"Apakah itu dia? Apakah itu cinta?"

Nah kaan, jadi nyanyi lagi. 

Sampai akhirnya saya yakin itu dia, dan saya sapa. 

 

Maaf ya, Z. Saya ngga begitu ingat tentang ini.

 

Yang paling heboh adalah saat kedatangan teman online dari Russia. Catatan mentah atau versi blognya pernah saya tuliskan di sini. Empat hari setelahnya saya bikin versi matengnya wkwkwk. Awalnya posting di catatan Facebook personal. Tapi di 2016 saya posting ulang di Facebook Fanpage saya Lizanovia M. Hadi

Syukurlah karena ngga lama setelah itu facebook notes ngga bisa  disearch dan akses lagi, kan?  Kecuali kalau kita sudah pernah save link catatan-nya.

Masih ada beberapa kopdaran lainnya.

 

Saat ini, kalau ditanya pengen kopdaran dengan siapa, ada beberapa nama yang tersimpan dalam benak.

Pertama, pengen banget kopdaran dengan cintaku mba Sugii alias Erna Sugiarti alias mba Deziiing di Jakarta. Selama ini cuma video call-an aja kita ya, mba? Ingin ku di saatnya nanti ketika pandemi ini pergi, bisa datang ke ibukota  menemui dirimu dan emak. Tolong jangan dezing aku yaa, kalau kita berjumpa kelak. Suguhi aja Ciomy  Jando. Wkwkwk. Maunyaaa..

Yang kedua, pengeen banget bisa kopdaran dengan dua sahabat penaku yang kini jadi sahabat FB. Yang satu Kang Johan di Jogja, satunya lagi sis Rahma di Raha, Sulawesi Tenggara. Cita-cita kita dulu bisa kopdaran berempat dengan Kak Nun ya, kan? Tapi ternyata Allah telah memanggilnya lebih dulu. Allahumma firlaha warhamha...

Kedua sahabat pena ini sudah terhubung sejak zaman saya sekolah dan mereka belum menikah. Surat-surat kalian masih saya simpan lho, Saudaraku.

Kalau mba  Sugi, kenal ama dia ini pas di kelas BOW (Bimbingan Optimasi Whatsapp) dulu. Dia jadi PJ alias Penanggung Jawab grup yang hobinya dezingin peserta yang ngga setor tugas. Wkwkwk. Tapi itu casing-nya doang, aslinya dia baik kok, terutama kalo pas ngirim Ciomy wkwkwk #deziiing


Well, begitulah cerita kopdaranku. Kalo ceritamu gimana, Kawans?



Share:

Tsunami Aceh dan Kepingan Puzzle

3 Mei 2017

"Ini mesti dioperasi. Besok sudah bisa masuk yaa," aku sempat tertegun sesaat dengan ucapan dokter di depanku, tak lama setelah pemeriksaan di poli bedah.

Baiklah... Jika memang itu yang terbaik.
.............................

2 November 2019

Aku dan Fadia asik tertawa berbagi cerita ketika Ariyani- sohibku sejak SMP- menghampiri meja kami di de Sagoe Kupi pagi itu. Dia ngga sendiri, tapi bersama seorang cowok asing. Heyyy! What is this about? Ternyata dia seorang youtuber, maaaan. Ingin mewawancarai kami tentang syariat Islam khususnya hijab di Aceh.

Wow wow wow! Pembahasan yang sensitif ini maah.
..........................

6 Februari 2020

Ini kali ke sekian Shawn mengirim DM di Instagram. Kali ini disertai link Youtube channelnya dengan tajuk yang bikin aku tertegun

Mr. Dokter, yang dulu sempat bikin aku nangis menahan suara saat pemeriksaan luka bekas operasi 2008 silam, jadi tokoh utama Shawn kali ini.


Ya. Aku tahu, kalau Moha-begitu Shawn memanggil Mr. Dokter- adalah teman Shawn saat sesi wawancara dulu. Tapi setelah menonton video berdurasi 41 menit lebih itu, membuatku kembali tercenung dan lalu meninggalkan jejak di kolom komentar;

Thank you for the video. This remind me, warn me that every of us have the sad story. So I am not the only one who feel grieve. Btw, he was the one who saved me on the surgery a few years ago. Seeing this video show me the other side of every human being. Very sad but inspiring
 
Setiap kita, pastilah memiliki kisah sedih yang mungkin tidak pernah kita bagi kecuali pada orang-orang terdekat. Bahkan bisa jadi kisah itu hanya kita simpan sendiri.
 
Ada banyak alasan sebagian orang menyimpan kisah untuknya sendiri dan menutupnya rapat-rapat dengan senyuman. Hingga sering menipu pandangan lalu dianggap sebagai orang paling berbahagia di dunia. Benarkah? Semoga...
 
Namun di sisi lain, dengan berbagi kisah baik sedih maupun senang tentu memiliki nilai sendiri yang bisa menginspirasi orang lain untuk merenung dan mengambil pelajaran darinya. Cerita indah akan menularkan energi bahagia, sementara kisah nestapa menyadarkan kita bahwa kita tak sendiri dan ada orang lain yang boleh jadi lebih sengsara di semesta raya ini.

Meski memang, terkadang dunia menjadi kecil ketika kita bertemu orang-orang yang bagaikan kepingan puzzle melengkapi hidup kita, Seperti pertemuan saya dengan Shawn yang terkoneksi dengan Mr. Dokter

Hari ini, 16 tahun sudah tragedi Tsunami Aceh. Teriring doa untuk para syuhada. 
 
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَاكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِمْ مِنَ الْخَطَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُمْ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِمْ وَاهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِمْ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِمْ وَقِّهِمْ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ




Share:

Take It Away!

wajah-takut-scary
"I catched the snake," tersenyum ia menunjukkan selingkaran mahluk di tangan kirinya, tidak besar tapi juga tidak bisa dibilang kecil.

"Yaiikkk!" Refleks aku mundur menjauh. Jijik dan ngeri luar biasa. Gunting yang kupegang hampir terlepas dari genggaman.

Lelaki ini menunjukkan ular serupa kucing mempersembahkan tikus hasil tangkapan kepada tuannya, dengan wajah bangga dan menghamba.

"Take it awaayy!" seruku tertahan memejamkan mata dan memalingkan wajah. Ular adalah binatang yang paling tak ingin kulihat di dunia ini.

"Okay, dear." Ada rasa bersalah dalam suaranya. Kudengar suara kerikil terinjak dan langkah yang bergegas menjauh. Aku menghela nafas, menenangkan jantung yang berdegup kencang. Kutinggalkan rumpun mawar yang tengah kupangkas tadi. Duduk menghempas di bangku kebun dengan tangan yang masih bersarung dan memegang gunting.

Seumur hidup, sudah beberapa kali aku terpaksa melihat ular. Tapi tidak pernah aku sepanik tadi. Maksudku, sepanik apapun aku tetap bisa mengendalikan diri. Diam sambil terus melafadhkan kalimat-kalimat-NYA. Dan baru akan berteriak saat mahluk itu telah pergi.

Kuletakkan gunting di pangkuan, kubuka sarung tangan bercocok tanam. Setengah membungkuk kuselipkan keduanya ke dalam laci penyimpanan di bawah bangku setengah beton setengah papan ini. Tiba-tiba kerongkonganku terasa begitu kering. Baiklah, aku akan mengambil air di dapur.

Belum sempurna kutegakkan tubuh, kudengar kerikil yang kembali terinjak. Aku menoleh dan mendapatinya tengah melintasi halaman ke arahku, kali ini dengan tangan kosong. Kusambut ia dengan senyum lega.

"I am sorry, dear. I didn't mean..." Tatapannya membungkusku dengan permintaan maaf yang dalam.
Kedua tangannya menggantung di udara, seakan ingin tapi ragu untuk menyentuh kedua lenganku.

"Where is it?" Tubuhnya yang menjulang memaksaku mendongakkan kepala untuk membisikkan rasa ingin tahuku yang tertahan.

"What?" agak geli ia memandangku kini.

"The snake?" Aku kembali bergidik, tapi mengangguk pendek dan cepat.

"I let it go," lanjutnya tetap tersenyum
"Listen. I really don't know that you are afraid of snake. I have seen you as a brave woman. I never thought...."

"Yeaah," erangku. "Superwoman is still a human." Gayaku pasti sudah seperti pemeran wanita di DC Comics hingga ia kembali tertawa geli melihatku.

"Okay, my superwoman human," towelnya di hidungku yang mungil. "Sit down and wait here. I will bring you a glass of water. You must be thirsty after that fight with a snake monster," kerlingnya sambil terkekeh. Beranjak menuju pintu dapur kami, tak begitu jauh dari bangku yang kembali kududuki.

Aku duduk sambil tersenyum memandangi punggungnya. Lelaki half latin-ku, suami yang kunikahi tiga bulan lalu.

Bersambung...

Sabang, 15.05.2020

Share:

Keajaiban Rasa

Mengetahui dirimu disayangi oleh orang
Yang tanpa sadar juga kau sayangi
Itu seperti duduk di pasir pantai
Menikmati pemandangan dan debur ombak
Lalu tiba-tiba kau rasakan
Lidah ombak menjilati kakimu
Mengejutkan
Namun menyejukkan

Anoi Itam Beach, 16.07.2017
Mengumpulkan Yang Terserak
Share:

Filosofi Staples

Tahu staples?
Di tempat saya biasa disebut anak penjilid atau anak hecter. Kalau ada anaknya, tentu ada ibunya. Ibunya ya si Hecter ini alias stapler. Hehehe.

Teman-teman tentu sudah pada tahu dong fungsi si staples ini. Yap! Ia berjasa menyatukan dokumen-dokumen penting kita, makalah, catatan, faktur atau apalah supaya rapi dan ngga tercecer. Staples juga yang membantu ibu-ibu penjual nasi atau jajanan untuk membungkus dagangannya. Cekrek! Cekrek!  :) Meski dua yang terakhir ini ngga recommended yaa, mengingat resikonya yang ngga kecil.

Kalau saya sendiri dulu biasa memakai staples ini buat cekrek-in foto-foto ke formulir di tempat kerja yang lama, karena kalau pakai lem, tumpukan dokumennya gembung sebelah, jadi ngga enak dan ngga rapi dilihatnya. 

Whatever, pokoknya banyak lah kegunaan si staples ini.

Sepanjang pengetahuan saya, staples ini ada 3 macam ukuran. Yang paling kecil dan sering kita lihat dan pakai adalah yang nomor 10. Trus ada yang ukuran sedang (nomor 1) dan yang gede nomor 3. Koreksi saya kalau salah yaa 😊

Staples ini sifatnya ngga jauh beda sama jarum. Beda tipis, 11 12 lah. Keduanya sama-sama melukai dulu sebelum menyatukan apa-apa yang sebelumnya terpisah. Sama seperti teman yang baik, kata-katanya mungkin terkadang menusuk, tapi tujuannya untuk kebaikan kita.

Staples juga sejago dan "sepedas" cabe rawit. Wujud boleh kecil tapi "sensasi" yang diberikan sungguh besar. Coba aja pas buka bungkusan nasi yang distaples ngga hati-hati, trus staplesnya terjatuh sembunyi di antara lauk. Pasti kalang kabut, kaan? Pernah ada teman yang cerita, dianya ngga sengaja ketelan staples pas makan nasi bungkus. Ngeriii. 

Pengalaman pribadi saya di anak sendiri, yang ngga sengaja menginjak staples di sekolahannya. Pas jadwal kunjungan seminggu sekali dulu sebelum pandemi (anak saya mondok), dia ngga ngasih tahu karena menganggap sepele. Alhasil seminggu kemudian saya melarikannya ke IGD setelah dapat telpon darurat. Alhamdulillah segera diobati dan ngga terjadi apa-apa.

Staples menjadi barang yang berguna  saat kita tau memanfaatkannya dengan benar. Namun dia berubah berbahaya saat kita menyepelekan.

Sama halnya saat kau meremehkan dan menyepelekan orang lain hanya karena penampilannya. Lalu terkejut saat ternyata dia lebih dari yang kau kira.

Catatan lama yang hampir terabaikan
Share:

Saat Typo Melanda

typo-adalah-kesalahan-ketik
Maksud hati mengetik "e" tapi jadinya "w",  "i" tergantikan "u", "n" dan "b"bergantian saling mewakili, "r" ditikung "t", "d" menangis disikut "s", sementara "s" kadang pasrah disenggol "a"

Oh typo...

Kenapa typo terjadi?

Mungkin karena kinerja jari-jari tak selaras dengan otak yang berlari cepat. Karena waktu yang tak bisa menunggu sehingga kerapkali kita terburu. Atau jari-jari yang terlalu makmur hingga seenaknya menggusur. Ah, jangan salahkan jari. Salahkan saja hapenya yang dibeli karena kurang piti 

Oh typo...

Sahabat sejati, teman seperjuangan pasti akan paham saat demam typo melanda.

Tapi yang baru kemarin tukaran WA?
Bahaya tingkat dewa! 
Bisa salah paham hingga sekotamadya. Ah tanggung banget! Sekalian aja se-Indonesia Raya! 

Oh typo...

Tapi... berterimakasihlah kepada typo.
Karenanya personalitimu diuji. Pengertiankah? Baperankah? Jutekan kah? Apalah kah?

Berterimakasihlah kepada typo
Dengannya kemampuanmu diuji.
IQ dan EQ sekaligus. 

Tapi ingat yaa. Aturan ini hanya berlaku dalam dunia per-chatting-an.
Jangan sampai nantinya saya dituntut pula atas nama penistaan. Jangaaan! 

Dan sebelum tulisan ini dipublikasikan, entah berapa kali sudah aku mengoreksi kesalahan. Karena si typo.

Semoga kalian memahami jika ada salah di sana sini.

Salam,
Share:

Baper 10 Ramadhan

berbagi-itu-indah-menulis-itu-cinta
Hari ini dapat chat (lagi) dari nomor ngga dikenal. Bukan cuma ngga dikenal, kode negaranya pun asing. Tapi orangnya kabur begitu dapat autoreply. 😅😅😅 

Kan saya jadi baperrr. 😂 Kirain bisa diajakin ikut BOW gituu. Atau kali dia mau beli buku-buku KMO yang lagi promo Gebyar Ramadhan. Efek Double Kick BOW 11 dan 12, saya jadi ngigau pagi-pagi 😅😅

Alhamdulillaah, setiap hal yang ngga sesuai rencana, ngga ngenakin atau apapun itu seyogyanya jadi pengingat kita untuk memperbaiki diri.

Akhirnya saya perbaiki salam pembuka untuk setiap pengirim chat pertama kali di bit.ly/lizanovia plus nambahin teks Inggris dikit. Kasian juga ama teman luar yang ngga ngerti bahasa Indo. Sekalian juga tuh saya hapus pesan di luar jam kerja yang asli ngiklan banget. Yaa, kalo diri sendiri kurang sreg, gimana lagi orang lain ya, kan?

Oke, mari tinggalkan itu

BOW Lover yang sudah main ke blog "Catatan Harian Mama Gurita" itu blog aslinya masih mentah banget lho.  Ngga kayak blog ini yang memang udah lahir duluan. Templatenya juga masih bawaan blogger. Belum dibikinin aneka widget baik yang standar ataupun advance. Dan yang jelas, belum dimonetize juga wkwk. 

Eehhh, tapi bukan itu yaa alasan saya ngeblog sejak 2010

Blog CHMG ini saya dedikasikan buat emak-emak RT dan atau pebisnis yang pengen nulis aktivitasnya sehari-hari tapi ngga mau diribetin ama bikin-bikin dan oprek-oprek blog yang sebenarnya mudah aja. [Udah saya bikin pun tutorialnya di blog ini] Tinggal nulis dan posting aja. Dan akan diajarin gimana caranya di grup Whatsapp bit.ly/BeeMIC

Baiklah. Semoga  Ramadhan di suasana yang berbeda kali ini puasa kita bisa lancar teruus hingga 20 hari ke depan. Dan tetap berkah, insya Allah. Aamiin

Happy Weekend yaa 😘
Share:

Cara Mudah Bikin Blog dari Ponsel

I-love-bloggingBaru-baru ini ada beberapa teman yang meminta dibikinkan tutorial cara bikin blog yang mudah tanpa mesti menggunakan komputer alias dari hp atau ponsel saja. Dan sebetulnya, draftnya sendiri sudah lama saya persiapkan. 

Baiklah... Daripada nanti diprotes karena nunda terus, langsung aja saya bagikan yaa. 

Bismillaah...

Silakan teman-temanku ikuti langkah-langkahnya yaa 😊


1. Buka browser  di hp, ketikkan www.blogger.com 

Klik Create Your Blog, login/sign in dengan gmail 
langkah-langkah-bikin blog
Step 1. Masuk ke www.blogger.com
Oya, sekedar info. Itu saya pake tab samaran di browser pura-puranya ngga pernah bikin blog, jadi step by stepnya dari awal lagi. Karena kalau saya pakai yang biasa akan langsung di bawa ke blog. Ngga dapat dong screen shot buat tutorialnya.Hehehe

Oke lanjut!


2. Setelah sign in,  akan muncul jendela dengan tampilan seperti di gambar.

Pada kolom Judul, ketikkan nama blog kita, sementara pada kolom alamat ketikkan alamat blog yang mau dipakai.

Lihat gambar berikutnya untuk contoh 

langkah-langkah-bikin-blog
Step 2. Buat Judul dan Alamat Blog

Lihat gambar di bawah (klik gambar untuk perbesar)

Judul Blog: Together We Share
Alamat: lizanovia.blogspot.com

Coba lihat tanda seru warna kuning, di bawahnya ada keterangan bahwa alamat blog tidak tersedia. Kenapa? Karena alamat blog tersebut sudah digunakan (alamat blog ini)

Soo, kita harus cari nama lain yang belum dipakai orang. 

langkah-langkah-bikin-blog
Contoh judul dan alamat blog


Pada gambar di bawah, di samping alamat blog ada tanda centang biru dan tulisan alamat blog ini tersedia. Aman deeh 
langkah-langkah-bikin-blog
Contoh dan judul alamat blog

Bila sudah, klik Buat Blog (tombol orange di kanan bawah) 

Catatan: Jika masih belum sreg, sewaktu-waktu judul dan alamat blog ini masih bisa diubah dari settingan blog.

Alhamdulillah. Dah jadi blognya. 

Tapi kaan, masih kosong, belum ada postingan.
Yuuk kita buat 😊

Okee. Kita lanjut ke langkah berikut yaaa

3. Bikin Postingan Blog

Klik tulisan postingan pada sisi kiri blog, pada bagian atas (di bawah tulisan semua postingan kan ada tombol orange tuh (new entry). Nah, klik di situ yaa


langkah-langkah-bikin-blog
3.a.  Bikin Postingan Blog
Nah... ini dia lembar postingannya. Silakan curahkan apa yang mau dituliskan. Sebaiknya tulisan sudah dipersiapkan di notes ya, jadi tinggal copas. tapi kalau mau ketik di sini atau mungkin edit-edit ya silakan. Ngga dilarang kok hehehe.

Jangan lupa, kasih judul postingan yang menarik pada kolom yang sudah disediakan (klik gambar untuk perbesar)

langkah-langkah-bikin-blog
3.b.  Bikin Postingan Blog
Tulisan dan judul udah selesai? Yuk kita lanjut bikin label blog.

Ini ngga wajib sih kalo ngga mau. Tapi label ini fungsi dan manfaatnya banyak lho, salah satunya adalah mengelompokkan tulisan ke dalam berbagai kategori. Silakan cek label/tag pada blog ini yaa.

Dengan adanya label tentu memanjakan pembaca blog kita untuk menemukan tema tulisan yang mereka inginkan. 

Contoh label: Tutorial, catatan, puisi dll dll. 
Satu postingan boleh memiliki lebih dari satu label,tergantung isi tulisannya. Bebas.

langkah-langkah-bikin-blog
3.c. Bikin Label Postingan

Yang berikutnya adalah jadwal.

Ada 2 macam jadwal yang bisa kita gunakan. Yang pertama; otomatis. Maksudnya, ketika kita klik publish atau terbitkan, maka postingan akan diterbitkan saat itu juga. Dan bisa langsung dibaca.

Yang ke dua adalah postingan terjadwal yang bisa kita stel tanggal dan waktunya. Misalnya niih.... Kita bikin postingan blognya malam hari. Trus kita maunya tulisan itu terbit besok pagi jam 7. Ya udah tinggal kita set aja waktunya. Sebelumnya di settingan blog jangan lupa disesuaikan waktunya dengan waktu Indonesia yaa. Biar ngga salah baca mba blogger-nya

langkah-langkah-bikin-blog
3.d. Jadwalkan Postingan
Oya, hampir lupa niih. Sebelum postingan diterbitkan, mungkin pada mau masukkan gambar kan yaa? Yuk, ikuti langkah-langkahnya

Pada barisan icon di atas sejajar dengan setelan entry, ada kan icon gambar (insert image). Klik pada icon tersebut.

Ada beberapa cara untuk memasukkan gambar;

Upload;
From this blog;
From Google Album Archive;
From Your Phone;
From Webcam;
From URL:

Saran saya, jangan gunakan upload apalagi kalau filenya besar. Bisa bikin berat loading blog lhoo.

Cara aman adalah dengan mengambil gambar pada Arsip Google kita. Caranya dengan install Google Photos. Selain bisa meringankan loading blog juga bisa memback-up foto-foto di ponsel, jadi lebih ringan juga kan memori ponselnya?

Oke. Selanjutnya tinggal pilih aja album yang mau kita ambil fotonya. Klik pada foto atau beberapa foto. Setelah selesai, klik add sellected (tombol biru di kiri bawah)


4. Sudah selesai postingan kita. Yuk klik publikasikan

Gimana? Mudah kan? Bila ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut, silakan tanyakan di kolom komentar yaa. Gabung juga yuk di grup whatsapp bit.ly/BeeMIC Saya menyediakan satu blog khusus untuk para bunda yang ingin curhat atau cerita aktivitas kesehariannya tanpa ribet bikin blog sendiri. Mau intip seperti apa blognya? Yuuk klik di sini
Share:

Hadiah Terbaik

Hadiah terbaik datang dari hatimu, bukan dompetmu...

Insya Allah pada setuju yaa dengan quote di atas? 😊 Meski ngga berarti menolak hadiah mahal, asalkan dari hati. Itu penting, tul ngga? 😎

Quote ini saya buat karena ingatan akan hadiah-hadiah kecil yang begitu berarti bagi saya. Hadiah yang meski secara nominal ngga mahal, namun terasa begitu berharga. 

Mulai dari gantungan kunci pemberian sahabat dari Jogja yang usianya udah belasan taun, yang kawat gantungannya sendiri sudah karatan hingga terpaksa saya buang, tapi hiasannya tetap awet dan masih saya simpan. Ada lagi kartu-kartu ucapan saat hobi korespondensi lagi hangat-hangatnya dan masih saya simpan sampai sekarang, bross atau tuspin untuk hijab, mug meski sudah luruh gagangnya, pemberat kertas, dan maaasiih banyak lagi.

Hadiah-hadiah kecil seperti ini kadang jauh lebih awet dari apa yang dibeli sendiri. Bisa jadi karena nilai kenangannya, yang selalu mengingatkan saya pada si pemberi hadiah.

Well... Apapun hadiah yang kita beri dan terima, semoga semakin mengeratkan hubungan pertemanan dan persaudaraan antara kita. Itu yang paling penting. 

Setuju? 😊
Share:

Catatan Mama Rempong

Hari ke empat Ramadhan, saya masih bingung mo nulis apa 😅 Sementara aplikasi Daybook udah manggil-manggil, minta diisi.

Baiklah...
Hari ini saya mau cerita dikit aktivitas harian saya selain aktivitas utama sebagai abdi negara.

info-mini-BOW-12
Mulai dari ikut kelas Bimbingan Optimasi Whatsapp - kerennya disingkat BOW- yang jujur bikin saya agak kelimpungan. Soalnya sejak ikut BOW, chat yang masuk tiap harinya sampe ratusan. Sementara jari-jari sering ngga kuat buat balasin. Apa perlu CS Direkrut biar Omzet Dilecut ya, kayak judul bukunya teh Indari Mastuti?

Belum lagi to do list benahin katalog buku di profil Whatsapp Business @elbookstoreID maupun di akun Instagram dan Telegram

Ngga bisa bayangin kalo batch 7 ini saya lanjutin kelas LAAF alias Learn All About Facebook. Sejak awal April lalu saya memang sudah antisipasi mengukur kemampuan diri. Mungkin bakal lanjut di batch 8 yang materinya makin keren aja


kelas-optimasi-facebook-plus-laaf
Sungguh saya musti belajar lebih kuat lagi soal manajemen waktu ini. Ada saran, teman-teman?

Btw, tulisan hari ini judulnya jadi kayak curhat yaa? 😅

Gapapa deh. Daripada ngga nulis samsek. Setidaknya dalam keterbatasan saya belajar untuk ngga menunda dan ekskyus apa yang sudah saya tekadkan; nulis 30 hari full selama Ramadhan, meski baru yaa segini-segini aja.

Oya, tantangan yang saya buat untuk diri sendiri ini ngga hanya untuk blog ini, tapi ada blog satu lagi di Catatan Harian Mama Gurita, yang terbilang sangat baru-anak saya paling bungsu saat ini. 

Saya nulis selang-seling untuk dua blog ini. Dan untuk Catatan Harian Mama Gurita, saya mengundang para emak, bunda dan mama semua yang butuh sarana buat curhat dan nulis-nulis untuk mengambil bagian.

Yuk, tuliskan kisah harian kita, Mom, supaya menjadi sejarah 😍 

Insya Allah kita ketemu lagi di 5 Ramadhan di sini. Aamiin


Share:

Dan Dia pun Pulang ke Kampung Akhirat

nisan
Innalillaahi wa innailaihi raajiuun...

Hari ke dua puasa, dapat kabar duka adik kelas di SMA yang meninggal selepas sahur tadi. Masya Allah. Sungguh keistimewaan dari Allah untuk hamba-Nya yang berpulang di bulan mulia.

Kematian, sesuatu yang pasti. Meski kita ngga tahu kapan waktunya. Teman yang hari ini kita bicara dan tertawa-tawa dengannya, tahu-tahu beberapa jam kemudian sudah berpulang. Kerabat yang belum sempat kita jenguk  tahu-tahu tersampai kabar sudah tiada, hingga kita menyesal luar biasa karenanya.

Kematian, hal yang misterius. Kita ngga tahu kapan saatnya tapi wajib mengimani sebagai bagian dari takdir yang sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Pasien yang tengah sakit parah di kamar rumah sakit, ternyata didului kepergiannya oleh yang sehat bugar tak kurang satu apa pun.

Kita ngga bisa memilih kapan kita mati, tapi bisa mempersiapkan bekal untuk kepulangan kita nanti. Dengan menjadi orang baik dan memperbanyak amal.

Di Ramadhan yang suci dan mulia ini, semoga Allah mampukan kita untuk istiqomah beribadah kepada-Nya sebagai bekal kita ke kampung akhirat. Aamiin

Share:

Wajah Tanpa Senyum

Foto-dua-sahabat-memandang-pantai
Berikan padaku kuas itu
Akan kulukis senyum di wajahmu
Aku tak lagi memiliki kuas itu
Ia telah patah. Terburai. Hancur.
Tiada lagi yang tersisa
Jangan bersedih
Aku akan melukisimu
Dengan jari - jemariku

Weh Island, 16 Februari 2012
Selalu ada asa
Share:

Rumah Bagi Jiwa

Setiap kita, memiliki tempat yang kita sebut rumah
Yang walau kemanapun kaki melangkah
Sejauh apapun jiwa berkelana
Akan kembali jua ke asalnya
Rumah bagi raga
Mungkin sekedar rumah biasa
Hanya ada kursi, meja, ranjang dan almari tua
Setia menemani sepanjang usia
Rumah bagi jiwa
Tak selalu ada wujudnya
Tapi selalu indah di dalam jiwa

January 8, 2016. 
Mengumpulkan Yang Terserak
Share:

Bakwan Spesial

bakwan-spesial
"Ada bakwan jagung tuh", suara kakak, ngga lama saya menghempaskan tubuh sesampainya dari kantor siang tadi.

Saya ngga menjawab, hanya menatap mengiyakan. Letih masih terasa menggayuti raga.

Si kakak melanjutkan merem meleknya, keasikan diurai rambut oleh kakak yang lebih tua, berbekal pinset di tangan mencari uban. Ritual rutin mereka yang dilakukan secara bergantian.

Saya pun lanjut leyeh-leyeh di dekat mereka, bermain-main dengan gawai di tangan, ketika sesuatu itu datang.

"Eeee?? Bau apa niii??!" hidung menyerengit dan mendengus-mendengus sekaligus, saya menatap mereka waspada.
"Pete?!"

"Jengkol", si kakak  mengkonfirmasi. Terkekeh kompakan dengan kakak yang lebih tua.

Duh. Tetiba keringat segede jagung tak kasat mata bertetesan dalam bayangan.

"Bau (masakan) nya sih enak, tapi efek itunya yang bahaya" keluh saya lemah. Terbayang akan horornya "harum" kamar mandi kami nanti. Lagi-lagi dua orang ini terkekeh.

"Ngga terlalu bau kok. Rebusnya pake bubuk teh ituu"
Terserahlah. Mau bubuk teh atau pokok tehnya sekalian, seperti biasa saya mana bisa apa-apa kalau duo ini mulai beraksi.

Bosan dengan gadget, saya pun ke dapur. Membuka lemari makan, mendapati secambung bakwan menatap dengan rona menggoda. Tidak memperhatikan ocehan kakak  yang tak begitu jelas di ruang depan, saya comot satu bakwan. Sengaja memilih yang gepeng dan agak gosong. Gigit sepotong. Wiih, enak nih. Saya ambil sepotong lagi yang gepeng. Kembali ke depan sambil menikmati bakwan yang lezat, lembut dan garing sekaligus.

Baru mau bilang bakwannya enak, eeee...

"Itu ada yang campur jengkol bakwannya. Yang ngga ada jengkol yang bulet" santai si kakak jelasin, masih tetep merem melek.

Saya kontan melotot, sempat terpana sesaat sebelum akhirnya melepehkan kunyahan ke tangan kiri, menatap ngga percaya bakwan yang ngga berbentuk lagi. Sementara dua bakwan di tangan kanan -satu utuh dan satu coel bekas gigitan, mirip logo merk gadget terkenal. Saya perhatikan, cium sebentar. Kok ngga bau? Mana jengkolnya?

"Itu dia jengkolnya," kakak menunjuk potongan kecil yang nampak spesial di antara jagung dan yang lainnya.

"Enak kan?" si kakak terkekeh lagi, ditimpali kakak yang lebih tua.

Iihhhh.. langsung saya pindahkan itu bakwan ke tangan si kakak.

Enak memang, saya akui. Ada lemak-lemaknya. Tapi baunya itu lhoo. Saya hah-hahkan nafas ke telapak tangan. Amboiii!! "Harumnyaaa" !!! Lepehan tadi pun segera saya buang ke halaman. Ngga sudiii!

"Biasa heey bakwan pake jengkol. Kami aja tadi abis makan satu mangkok" dengan sisa kekehan si kakak bangga beri tahu.

Sementara saya rela ngga rela. Enak siih tapi bau. Bau siih tapi enak. 😅😅😅

Ah sudahlah. Saya kembali ke belakang mengambil dua potong yang bulat untuk dimakan. "Ngga kalah enak, "dalam hati menghibur diri.

Dan duo ajaib itu terus terkekeh-kekeh karena berhasil ngerjain saya.

Weh Island, 13.03.2020

Tulisan ini juga saya posting di facebook personal saya di sini
Share:

Featured post

Cara Mudah Bikin Blog dari Ponsel

Baru-baru ini ada beberapa teman yang meminta dibikinkan tutorial cara bikin blog yang mudah tanpa mesti menggunakan komputer alias dari...

Arsip