Tangan dinginnya mampu merawat tanaman yang tak semua kami anak-anaknya bisa melakukannya
Ibu juga mampu mengerjakan pekerjaan yang umumnya dikerjakan kaum pria, membuat kandang ayam kami, misalnya
Ibu yang mengajarkan kami anak-anaknya mengambil pelajaran dari hidup
Dengan apa yang dikatakannya, dan apa yang tidak dikatakannya
Meskipun beliau telah tiada,
Kenangan yang tersimpan tentangnya selalu membawa inspirasi baru setiap kali mengingatnya
Seperti kenanganku tentang Kentang Gantung yang satu ini
Pertama saya kenal kentang gantung, waktu itu umur saya sekitar 12 atau 13 tahun
Ibu kami menanamnya di lahan kecil di antara dapur dan rumah induk kami
Seperti kentang biasa, bibit kentang di tanam di dalam tanah
Selang beberapa waktu, mulailah sulurnya tumbuh dan menjalar di dinding dapur
Satu satu, dari ketiak daunnya menyembul bayi-bayi kentang yang cantik dan menggemaskan
Karena pertumbuhannya cukup pesat
Dan lahan di dapur kami lumayan kecil
Ibu segera mengambil satu buah kentang untuk dijadikan bibit dan ditanam di luar
Seperti yang di dapur, bibit yang satu inipun cepat tumbuh dan berkembang
Dalam sekejap sulurnya merajai area samping rumah
Saya suka berlama-lama di situ, memandangi takjub bola-bola kentang dengan aneka ukuran
Yang kalau melihat dahan-dahannya yang nampak lemah
Sepertinya tak mungkin kuat menahan beban kentang-kentang itu
Seringkali kita menyepelekan orang hanya dari penampilannya. Bahkan tak jarang kita meremehkan diri sendiri. Menyangsikan kemampuan diri sendiri. "Saya ngga bisa" "Saya ngga bakat" Dan segunung alasan lainnya. Padahal belum juga dicoba.
Saat dirasa cukup waktunya, kentang-kentang itu pun dipisahkan ibuku dari induknya
Dipetik gituu :D
Apalagi kalau bukan buat dimasak *ya iyalaah :D
Tapiiii, jangan bayangkan kentang goreng atau semur atau gulai kentang ya, teman-teman :)
Kentang gantung ngga bisa dibuat menu2 itu, karena teksturnya akan hancur saat dimasak
Bukan ibuku namanya, kalau mudah menyerah
Dicampur dengan kelapa parut dan bumbu halus, kentang gantungpun dibuat omelet oleh ibuku
Yummy, rasanya ngga kalah enak dengan omelet kentang biasa lho
Serumah pada ketagihaaan ^_^
Memangnya, kalau kita merasa berbeda: Gaptek, ngga bakat, ngga pengalaman, dll dsb. Lantas kita bisa begitu saja menganggap diri ngga berguna? Ngga punya kelebihan sama sekali? Setiap kita punya kekurangan, itu pasti. Setiap kita punya kelebihan, dan itu juga pasti. Tinggal gimana aja kita fokus pada kelebihan dan bukannya kekurangan.
Dan memang, tak sedikit orang yang membutuhkan bantuan orang lain untuk menemukan kelebihannya
Sekali waktu, kami serumah penasaran
Seperti apa sih rupa bibit kentang pertama yang ditanam ibu di dapur?
Dikuasai rasa ingin tahu yang besar itu, dibongkarlah kebun kecil itu
Daan ternyataaa..
Rupa si bibit kentang sangaaat berbeda, jauuuuh dari saat pertama ia dibenamkan ibu di tanah
Dari gumpalan sebesar genggaman ibu, jadi puluhan kali lipat besarnya
Tak beraturan, berurat, berakar, tua, dan jelek. Ngga ada bagus-bagusnya
Tidak menggemaskan seperti bayi-bayi kentang yang bergantungan
Saat seseorang sudah sukses, sudah berhasil mencapai impiannya. Orang hanya akan melihat yang tampak saja, hasil akhirnya saja. Tak tahu apa yang sudah orang tersebut hadapi untuk mencapainya. "Beruntung banget ya, mba" "Mba sih enak, sudah sukses. Ngga payah lagi ngajakin orang" Padahal, orang sukses juga mengalami yang namanya penolakan. Mengalami juga yang namanya kegagalan. Yang membedakan hanyalah, orang sukses tak pernah berhenti. Meski berkali gagal dan terjatuh.
Sebelum internet pesat seperti sekarang ini
Saya pernah kebingungan menunjukkan ke teman-teman saya
Kalau kentang gantung itu beneran ada
Kebanyakan mereka ngga percaya, sangsi sama saya
Saya juga ngga bisa nunjukin wujudnya
Karena sejak pindah rumah, meskipun sempat ditanam lagi oleh ibu
Pohonnya tumbang barengan pohon jeruk nipis karena hujan badai :(
Tapi sekarang saya bisaaa :) *Thanks internet mmuaahhh :*
Membuktikan sesuatu yang kita yakini memang bukan perkara mudah. Tapi bukan berarti tidak bisa. Selama kita percaya, kita bisa.
Tiba-tiba, saya jadi kangen omelete kentang gantung buatan ibu :')
Sabang, 14 April 2014 22.00 WIB
Inspirasi Malam, Mengenangmu Ibu
Wah... Saya Tidak bisa komentar.
ReplyDeleteMau Mencoba komentar ah....
Wadew gak Jadi ah... Malu.
he3x
haha. ada2 saja, bro
DeleteThanks ya sudah berkunjung :-)
saya ada pohonnya di kebun, apakah memang bisa dikonsumsi? bagaimana mengolahnya? krn dr literatur dikatakan sbg tanaman dgn buah beracun dan selayaknya tdk dimakan.
ReplyDeletesaya ada pohonnya di kebun, apakah memang bisa dikonsumsi? bagaimana mengolahnya? krn dr literatur dikatakan sbg tanaman dgn buah beracun dan selayaknya tdk dimakan.
ReplyDeleteMas Haris Iskandar, dari yang saya googling. Kentang gantung ini ada yang beracun ada yang tidak.
DeleteDari pengalaman ibu saya, kentang gantung cuma bisa diolah dengan cara dihaluskan dan dicampur dengan bahan-bahan lain.
Kalau dipotong lalu goreng atau disemur dan gulai teksturnya jadi hancur
wah.. membuka kembali kenangan dengan ibu ya mba. :)
ReplyDeleteboleh dong masakannya, di kirim ke jogja ya mba.
sekalian kirim bibit kentang gantungnya mba, penasaran juga.. hahaha
Wah,Zaa. Baru baca komenmu ini. Terakhir berkunjung ke blogmu, empunya blog ga ada di rumah. Apa kabar? Sudah lama di Jogja?
DeleteSurga di telapak kaki ibu itulah ungkapan yang saya rasa memang sungguh pas, jadi jangan lah sekali kalipun kita menyakiti ibu. good post. blog e raden mas yuli mampir ya gan ke kabardekat{dot}kom
Deletesaya suka kentang kalau di buat sambal goreng kak,, hehe memang masakan buatan ibu bikin ngangenin ;)
ReplyDelete#kunjungan perdana
Surga di telapak kaki ibu itulah ungkapan yang saya rasa memang sungguh pas, jadi jangan lah sekali kalipun kita menyakiti ibu. good post. blog e raden mas yuli mampir ya gan ke kabardekat{dot}kom
ReplyDeleteDimana y dpat bibit nih kentang gantung, pengen nanam
ReplyDeleteMohon maaf sebelumnya saya baru lihat komennya, ngga masuk moderasi euy :D
DeleteCoba "Oke Google" aja mas/mba :)
Kalau saja pohon kami di rumah ngga tumbang yaa ? :')
Maaf bu sya mau nanam dimana sya bisa dapat bibitnya????
ReplyDeleteDibuat perkedel enak itu bun... Btw dr td saya baca tulisannya, saya jd larut sama cerita ibunya bunda...😂
ReplyDeletesaya punya bibitnya
ReplyDeleteMantap, mas Agus. Tak sedikit yang japri saya buat mintain bibitnya. Yang baca komen ini bisa langsung ke mas Agus yaa..
DeleteBtw, makasih udah mampir, mas 😊
Saya juga ada bibitnya sekaligus tanamannya yang sedang berbuah
ReplyDeleteMantapp!
DeleteTerima kasih sudah mampir :)
Dolo di sumbar, saya jg punya dan byk yg ikutan nanam dan buahnya besar2 sangat byk bergantungan qgitu. Karena tak ada yg tau cara mengolahnya, punah. S
ReplyDeleteSayang sekali ya, mba Rahmi. Ada beberapa kali saya terima inbox di fb menanyakan bibit kentang gantung ini. Semoga ada teman2 yang bisa membantu
DeleteSaya punya, dan sedang berbuah 3, mudah menanamnya, kisaran 6bln saja unt ada buahnya, tp saya blm pernah mengkonsumsinya
ReplyDeleteYg unik hny ada 1 tunas, jk putus, maka tdk ada tunas pengganti, jd mati
Saya punya bu..
ReplyDeleteWaah gak bisa upload gambar y di sini..