Catatan Harian & Perjalanan. Puisi &Fotografi. Tutorial Blog, Komputer & Media Sosial

Kiat Nyaman di Tempat Kerja

1. Awali hari dengan pikiran positif

2. Tersenyum dan menyapa rekan kerja walau beda divisi

3. Buat perencanaan kerja. Apa saja yang akan dilakukan pada hari itu

4. Meja kerja hendaknya terlihat rapi

5. Hiasi meja kerja dengan hal - hal yang disukai. Misalnya saja; foto keluarga, bunga, atau apa saja deh yang kalau dilihat membuat hati nyaman & semangat

Share:

Belajar dari Abraham Lincoln

Abraham Lincoln Photo

Abraham Lincoln, presiden AS ke-16, pernah berkata:"Kegagalan itu ibarat orang yang berjalan. Yang terpeleset biasa dan bukannya jatuh yang membuatnya tak bisa bangkit dan berjalan ke depan"


Ia lahir dan dibesarkan dalam kemelaratan. Kalah dalam 8 kali pemilu. 2 kali gagal total dalam bisnis. Berkali - kali kehilangan pekerjaan dan ditolak dalam mencari pekerjaan. Bahkan keluarganya sempat dipaksa meninggalkan rumah mereka.

Konon, Abraham Lincoln pernah mengidap gangguan syaraf total. Meski demikian, ia selalu memandang semuanya dari sudut pandang optimisme, dan bukan pesimisme

Bagaimana dengan kita?
Share:

Tips Cara Mengatasi Emosi

Artikel ini saya copas dengan izin seorang teman di FB, dan saya update mengikuti perkembangan blog 


Kecerdasan emosi ( EQ ) tidak selalu seiring dengan kecerdasan intelektual alias IQ. Orang yang tinggi IQ-nya belum tentu tinggi pula EQ-nya. 

Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.

Share:

Ketika Harus Gagal dan Kecewa

Dulu pernah kusandarkan letihku pada sepasang mata 
yang kukira bisa meneduhkan jiwa

Tapi ternyata putaran roda waktu membawaku 

pada kenyataan bahwa hidup sering tak sesuai rencana 


Bukanlah hal yang "aneh" lagi kalau banyak hal di dunia ini yang tidak sesuai dengan rencana dan impian kita. Sematang apapun rencana yang kita buat dan usaha kita untuk mewujudkannya. Setinggi apapun impian yang kita bangun. Pada akhirnya kita hanya bisa berkata,"Manusia berencana, Tuhan Menentukan" 


Sakit. Kecewa. Sedih. Marah. Dan lain - lain perasaan akibat kenyataan tak sesuai rencana dan impian adalah hal yang manusiawi saya rasa. Siapa sih yang tak sedih kalau harus kehilangan orang - orang yang kita sayangi dan cintai? Siapa yang tak kecewa bila dikhianati dan disakiti? Siapa yang tak marah bila ... ??? bla.. bla.. bla.. 


Tapi toh pada akhirnya, kita tetap harus kembali "normal" dengan realita yang ada. Harus "nrimo". Ya, meski tahap penerimaan tiap orang tidak sama. Ada yang butuh waktu lama. Ada pula yang mampu segera bangkit dan lepas dari kungkungan rasa kecewa, marah dsb tersebut. 



Anda Mungkin pernah membaca "Kupinang Engkau dengan Hamdalah"-nya M. Fauzil Adhim. Di salah satu bab bukunya ( saya lupa halaman berapa, karena buku tersebut juga telah saya hadiahkan :) beliau mengatakan bahwa ketika kita merasa kecewa, sedih, marah, bukanlah hal yang bijak bila kita terburu - buru "membunuh" rasa itu. 



Kenapa? Karena hal itu tidak akan bertahan lama. Ketika suatu saat memori kita teringat kembali akan hal itu, perasaan tersebut akan bertambah dua kali lipat. 



Beda halnya bila kita membiarkan semuanya mengalir begitu saja. Meski perlahan, rasa itu akan terkikis, terkikis, dan akhirnya hilang sama sekali 



Sama seperti Anda, saya juga berkali kali mengalami kegagalan dan kekecewaan dalam hidup. Dan saya menemukan bahwa apa yang dikatakan M. Fauzil Adhim itu benar adanya 



Kita memang tidak bisa melupakan semua kejadian yang tidak menyenangkan dalam hidup. Kuncinya adalah; Kita tak perlu mengingat - ingat kejadian tersebut kecuali lintasan waktu membawanya kembali ke dalam ingatan kita. 



Sejenak. 

Hanya sejenak
Share:

Featured post

Cara Mudah Bikin Blog dari Ponsel

Baru-baru ini ada beberapa teman yang meminta dibikinkan tutorial cara bikin blog yang mudah tanpa mesti menggunakan komputer alias dari...

Arsip