Catatan Harian & Perjalanan. Puisi &Fotografi. Tutorial Blog, Komputer & Media Sosial

Lelaki Hitam dan Mesin Pemotong Rumput

Phobia
Lelaki itu tinggi besar. Kulitnya hitam meski tak terlalu legam. Tapi bukan itu yang menjadi titik perhatian. Darah! Darah mengalir deras dari kepalanya! 

Aku masih berusia 5 atau 6 tahun waktu itu. Berada di taman Rumah Sakit Angkatan Laut, sehubungan kakakku yang akan melahirkan keponakanku. Hingga kulihat lelaki itu. Tinggi besar, hitam dengan darah mengalir dari kepalanya. Aku tak mengerti bagaimana aku bisa tahu, bahwa penyebab darah yang mengucur itu adalah sebuah batu yang terpental oleh mesin pemotong rumput.

Mesin pemotong rumput.

Hingga belasan tahun kemudian, aku menjadi sangat takut dengan yang namanya mesin pemotong rumput. 
Di manapun, kapanpun, setiap mendengar, melihat orang menggunakan alat tersebut, aku selalu bergidik ngeri. Menjauh sejauh - jauhnya. Bayang - bayang lelaki hitam besar dengan kepala berdarah belasan tahun silam, sungguh menguasai benakku.

Phobia

Setidaknya begitulah yang kuyakini. Hingga aku menemukan sebuah artikel.

Selama ini banyak orang yang salah mengartikan phobia dan menganggapnya sama dengan rasa ngeri. Namun sebenarnya phobia itu tidak sama dengan ngeri. Perbedaannya sebenarnya cukup tipis. Ketika Anda merasa ngeri, maka secara alami Anda akan berusaha melindungi diri. Sedangkan pada phobia, rasa takut tersebut akan menguasai, dan ia tak akan berusaha melindungi diri. Saat mengalami phobia, seseorang juga akan menjadi kalut dan lemah.

Ada tiga macam phobia yang digolongkan oleh para ahli;

Agoraphobia, yaitu adalah rasa takut yang muncul ketika berada di tempat yang ramai dan penuh orang. Ia akan cenderung mencari jalan keluar dan mencari tempat yang sepi. 

Nama agora sendiri diambil dari sebuah pasar dan balai pertemuan di jaman Yunani Kuno. Sehingga sampai saat ini nama agoraphobia mewakili rasa takut akan tempat ramai. Penderita agoraphobia biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang, di antara antrean bank, dan tempat yang banyak kerumunan orang lainnya. Jika orang yang ada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Untuk itulah mereka yang menderita agoraphobia lebih suka menyendiri.

Social phobia, yaitu rasa takut bertemu dengan orang, dan berusaha sebisa mungkin menghindari pertemuan dengan orang lain. 

Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah seseorang yang pemalu. Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan orang lain. Ketakutan bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.

Spesific phobia, sebuah ketakutan akan suatu objek atau situasi. 
Beberapa contoh spesifik phobia di antaranya:

1. Claustrophobia: takut berada di ruang yang sempit


Seorang claustrophobian cenderung akan mulai gugup, berkeringat, kehabisan nafas saat berada di ruang yang sempit. Ketakutan yang dialami biasanya cukup parah dan membutuhkan perhatian yang khusus. Mereka tak bisa berada di ruang sempit seperti lift, toilet di pesawat atau kereta api, dan tempat sempit lain. Sebaiknya jika ada orang terdekat Anda yang mengalami hal ini, berikan mereka tempat duduk di dekat jendela saat berada di transportasi publik, ajak dia naik eskalator atau tangga.

2. Zoophobia: takut akan hewan tertentu


Zoophobia adalah rasa takut akan hewan tertentu, pada umumnya ketakutan tersebut meliputi: ketakutan terhadap laba-laba (acarhnopobhia), ketakutan terhadap ular (ophidiophobia), ketakutan terhadap burung (ornithophobia), dan ketakutan terhadap lebah (apiphobia).

3. Brontophobia: takut akan halilintar/petir


Bronte dalam bahasa Yunani artinya adalah petir. Dan mereka yang mengalami brontophobia biasanya menolak untuk pergi keluar pada saat hujan yang disertai dengan petir. Mereka bahkan kerap bersembunyi di balik pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal agar bisa bersembunyi dari petir.

4. Acrophobia: takut ketinggian


Pada umumnya mereka yang mengalami acrophobia akan menolak untuk naik ke tempat yang tinggi. Jika memang mereka terpaksa naik ke tempat tinggi maka biasanya mereka akan sangat tegang, mengeluarkan keringat dingin, wajah menjadi pucat, dan bahkan yang berbahaya ia tak akan bisa bergerak saat ia merasa ketakutan.

5. Aerophobia: takut terbang


Seseorang yang mengalami aerophobia takut jika harus naik pesawat terbang. Hal ini bisa dikarenakan ia pernah mengalami trauma, entah kecelakaan ataupun turbulensi. Pada umumnya mereka akan merasa panik, dan terbayang-bayang akan hal buruk yang terjadi.


6. Phobia rasa sakit


Phobia ini termasuk ketakutan akan darah (hemophobia) dan takut akan jarum suntik (trypanophobia). Mungkin rasa takut akan jarum suntik adalah wajar, namun pada penderita phobia ini kondisi mereka akan drop, dan ada kemungkinan mereka bisa pingsan.

7. Phobia paranormal


Ada phobia yang disebut triskaidekaphobia, yaitu takut akan semua hal yang berhubungan dengan angka 13 yang konon merupakan angka sial. Bagi mereka yang mengalami phobia ini biasanya akan menunda perjalanan jika diharuskan pergi pada tanggal 13. Ada pula chiroptophobia, yaitu ketakutan akan kelelawar yang berhubungan dengan vampir. Mereka cenderung menganggap kelelawar adalah jelmaan vampir. Sedangkan phasmophobia adalah rasa takut yang timbul akan hantu. Dalam benaknya, mereka selalu terbayang bahwa ada hantu di sekitar mereka.

8. Emetophobia: adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah


Beberapa dari kita mungkin sering merasakannya, saat melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah. Hal ini dipengaruhi oleh pikiran, di mana saat melihat sesuatu secara visual, maka hal tersebut dikirimkan secara cepat pada otak dan diproses. Sayangnya justru rasa mual tersebut terbayang terlalu nyata, sehingga otak menganggapnya sebagai perintah. Dan hasilnya, Anda akan ikut muntah deh :P

9. Carcinophobia: takut akan kanker


Carcinophobia atau cancerophobia adalah rasa takut yang teramat sangat akan kanker, dan pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini berperilaku berlebihan terhadap rasa sakit yang dialaminya. Jika ia sedang mengalami sakit kepala, maka ia menganggap ia mengidap tumor otak. Sedang saat ia merasa nyeri di dada karena otot yang mungkin terlalu tegang, ia langsung menyimpulkan bahwa itu adalah kanker payudara.

10. Neophobia: rasa takut akan semua hal yang baru


Neophobia ini biasanya muncul saat ia mendapatkan hal baru, misalnya tas baru, teman baru, handphone baru atau rumah baru. Dan mereka cenderung berusaha menolak dan lebih mencintai barang lama mereka.

11. Gerontophobia: rasa takut menjadi tua

Pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini sangat protect terhadap kecantikan dan keindahan fisik mereka. Terlebih lagi, mereka berusaha agar terlihat awet muda dan sangat merasa takut jika bertambah tua.

12. Phartophobia: rasa takut buang gas di tempat umum

Mungkin phobia yang satu ini juga sering kita alami, mengingat kita selalu menjaga agar kita tak menjadi bahan tertawaan dan mencemari udara dengan gas alami kita ;)

13. Odontiatophobia: Rasa takut saat pergi ke dokter gigi


Mereka akan mati-matian berjuang agar tak pergi ke dokter gigi, meskipun mungkin gigi mereka sudah berlubang dan harus ditambal. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka pernah trauma di masa kecil, pernah bertemu dengan dokter gigi yang lebih mirip dengan nenek sihir dan galak. Itulah mengapa saat ini dokter gigi selalu menghiasi ruangan mereka dengan benda-benda berupa boneka agar pasien, baik anak-anak maupun dewasa merasa lebih nyaman.

14. Spargarophobic: takut akan asparagus


Entah apa yang ada di dalam benak mereka, tapi memang benar bahwa penderita spargarophobic akan lari terbirit-birit atau berteriak histeris saat ada menu asparagus di piring mereka. Mungkin mereka menganggapnya sebagai UFO atau sesuatu ya?


Masih ada beberapa jenis phobia lain. Termasuk phobia pada mesin pemotong rumput :)

Satu hal yang pasti, phobia bukanlah suatu penyakit yang tak dapat sembuh. Phobia adalah suatu ketakutan yang bisa perlahan dihilangkan dengan terapi tertentu. Terbukti, setelah belasan tahun, ketakutan saya akan mesin pemotong rumput pun berangsur hilang. Meski tanpa terapi.

Anda temasuk yang mana? ;)


(Artikel dikutip dengan penyesuaian dari Woman Only)
Share:
Comments
15 Comments

15 comments:

  1. Saleum,
    Beda tipis aja tuh, aku malah menganggapnya sama selama ini.

    ReplyDelete
  2. Tulisan yang menarik Liza.
    :)

    Inspiratif.

    ReplyDelete
  3. Wah, aku baru tahu loh klo liat darah, pusing lalu hampir pingsan itu termasuk phobia. Kirain cuma tekanan darah rendah aja. Berarti aku hemophobia juga dong ya mbak? ^___^

    ReplyDelete
  4. @dmilano Saleum,
    sama2 efeknya ya, bang ? hehe
    thanks ya udah berkunjung

    ReplyDelete
  5. wah menarik eum :D bookmark lagi teh....

    saya phobia tarung 1 lawan 5 lagi >.< wkwkwk

    ReplyDelete
  6. wah banyak ternyata ya jenis phobia yang sebenarnya mirip dengan rasa ngeri. Tapi alhamdulilahnya saya tidak punya, pernah si takut ketinggian, tapi itu dpt di atasi dengan jiwa nekat saya. hehehe. paling saya bukannya pobia, tapi ga doyan sama makanan tertentu. itu pobia ga ya? tapi ga takut loh, cuma ga doyan... hehehe

    ReplyDelete
  7. @Kaze Kate Itu mah bukan phobia, Kaze. Tapi...... *terusin ndiri ya ;)

    ReplyDelete
  8. iya terusanya di ledek sama kakak lizy >.<

    ReplyDelete
  9. menarik critanya...
    Lain dgn ane takutnya jika lihat orang gantung diri....bagi ane itu sungguh menyeramkan... ^_^

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Bebas komentar apa aja, asal sopan.
Tapi jangan nyepam. Ntar dihapus lho!

Featured post

Cara Mudah Bikin Blog dari Ponsel

Baru-baru ini ada beberapa teman yang meminta dibikinkan tutorial cara bikin blog yang mudah tanpa mesti menggunakan komputer alias dari...

Arsip