"Salah satu hal tersulit dalam hidup ialah memiliki kata-kata dalam hatimu yang tidak bisa kau ungkapkan."
- James Earl Jones, aktor.
Vince Vawter mengawali dengan ungkapan di atas sebagai catatan di akhir buku yang ditulisnya; Paperboy.
Buku yang sebenarnya lebih merupakan kisah Vawter sendiri yang juga sebagaimana Jones, menderita speech disorder alias gagap saat berbicara ketika ia kecil.
Saya membeli buku ini untuk konsumsi MKZ si semata wayang sebenarnya. Tapi sebagai seorang bookslover, mana mau saya melewatkannya begitu saja?
Beberapa bab awal buku ini agak terkesan membosankan bagi orang-orang yang picky dengan bacaan seperti MKZ.
Saya pun termasuk pemilih juga sebenarnya, tapi sesuatu dalam buku ini membuat saya terus melanjutkan membacanya.
Dari sudut pandang seorang anak kecil kelas tujuh yang melompat tiga kelas saat ia di kelas satu, buku ini bercerita tentang keseharian seorang bocah lelaki kulit putih di Memphis, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat.
Berlatar tahun 1959 dimana diskriminasi terhadap penduduk kulit hitam masih sangat kental waktu itu, Victor sang bocah justru sangat dekat dengan pengasuhnya yang berkulit hitam dan ia panggil Mam, sementara wanita kuat itu menyebutnya Pria Kecil.
Sebuah kecelakaan yang tak sengaja Pria Kecil sebabkan membuatnya harus menggantikan sebuah pekerjaan sebagai pengantar koran.
Dan dari sana lah kisah seorang bocah gagap dimulai.
***
Vince Vawter menuliskan kisahnya dengan cara yang unik dan berani menurut saya. Alur cerita yang sedikit membosankan di beberapa bab awal, namun ketika saya sabar membacanya justru memberikan kejutan yang bikin penasaran.
Ending kisah ini memberi banyak pelajaran tentang bagaimana kita menilai orang lain dari sudut pandang Vawter kecil. Juga sikap optimis bahwa setiap kekurangan diikuti dengan banyak kelebihan. Bahwa setiap kekurangan dapat diatasi dengan kegigihan.
Sebagaimana Jones sang aktor yang mampu mengendalikan gagapnya dan mengubah suaranya menjadi menakjubkan (sebagai pengisi suara iklan mau pun karakter film), Vawter pun berhasil di dunia penerbitannya selama 40 tahun.
Sabang, 9 April 2022