Takdir, kaukah itu?
Berdiri di sudut kamarku lalu menghilang di balik pintu
Aku tak tahu sejak kapan kau ada di situ
Tersenyum padaku, berbicara kepadaku
Ratusan malam kita lalui bersama
Tertawa, berbagi cerita. Dengan cara yang tak biasa
Aku di sini. Dan kau di situ, di sudut kamarku
Jauh, tapi dekat. Dekat, tapi tak terjangkau
Bila pagi datang hingga petang menjelang
Kubawa bayangmu dengan hati riang
Dan kulihat orang - orang tersenyum padaku di sepanjang jalan
Takdir, kaukah itu?
Berdiri di sudut kamarku lalu menghilang di balik pintu
Menatapku sendu
Di malam ke tiga ratus enam puluh satu
Destiny, 20 - 23 Januari 2012
Berdiri di sudut kamarku lalu menghilang di balik pintu
Aku tak tahu sejak kapan kau ada di situ
Tersenyum padaku, berbicara kepadaku
Ratusan malam kita lalui bersama
Tertawa, berbagi cerita. Dengan cara yang tak biasa
Aku di sini. Dan kau di situ, di sudut kamarku
Jauh, tapi dekat. Dekat, tapi tak terjangkau
Bila pagi datang hingga petang menjelang
Kubawa bayangmu dengan hati riang
Dan kulihat orang - orang tersenyum padaku di sepanjang jalan
Takdir, kaukah itu?
Berdiri di sudut kamarku lalu menghilang di balik pintu
Menatapku sendu
Di malam ke tiga ratus enam puluh satu
Destiny, 20 - 23 Januari 2012
Image from here
Mantap pusinya...
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteIvedich...nama lain dari cinta...sebuah perjalanan panjang melewati malam-malam berbilang...:-)
ReplyDeleteKade & chamadii: Thanks :)
ReplyDeleteRedra: Ivedich, saat terkadang cinta butuh lebih dari "sekedar" cinta. Bahkan sebuah perjalanan panjang melewati malam-malam berbilang pun harus "menyerah" karenanya
bahasanya aku masih belum ngerti mbak,
ReplyDeletebisa tolong jelasin :D
ini tentang seseorang ya mbak :)
Iqbal: Tentang seseorang dan takdir :)
ReplyDeletewaw, dalam banget kyknya, ^^
ReplyDeletetapi masih agak bingung saya mksud si penulis. hehe
Bingung kenapa, Bro? Saya cuma meminjam "penampakan" untuk melukiskan takdir ^^
ReplyDelete