Catatan Harian & Perjalanan. Puisi &Fotografi. Tutorial Blog, Komputer & Media Sosial

Si Pemabuk dan 12 Cawan Anggurnya

Dia mabuk malam ini, dalam aksara yang memenjara
Tak ada suara, hanya aksara, yang menggila !

Cawan 1
Ketika dua penyair jatuh cinta pada dua orang yg berbeda
Maka orang-orang akan melihat mereka jatuh cinta satu sama lainnya


Cawan 2
Jika kau pencinta kopi, akulah penikmat teh
jika kau penggila nada, akulah produser kata
Ah... kita memang tak sama
Namun jiwa dan rasa tiada beda

Cawan 3
Cinta... selama ia ada, akan tetap indah meski tak bersama
Kebersamaan... takkan pernah sempurna adanya tanpa cinta
Cinta dan kebersamaan saling membutuhkan tapi tak selalu seiring sejalan
Karena keduanya berada dalam kekuasaan Tuhan


Cawan 4
Ah, saat logika tak lagi berkuasa atas rasa, tak mampu kumaknai lagi cinta

Cawan 5
Sendiri dalam sepi yang merindu
Sendiri dalam rindu yang menyepi
Sepi yang rindu, rindu yang sepi
Tlah saling melengkapi untuk kehilangan yang hakiki

Cawan 6
Sementara tak ada rasa yang ingin kupuisikan
Sebab indera tlah lumpuh oleh rindu tak tertahankan

Cawan 7
Di tangan para pujangga, cinta yang berdarah menjelma sakit yang nikmat belaka
Maka di manakah lagi jiwa ini meletakkan inderanya?
Ketika aku tertawa di dalam tangis dan menangis di dalam tawa

Cawan 8
Sesungguhnya jarak itu tak pernah ada
Ia hanya bilangan angka dan aksara
yang tunduk di bawah kendali cinta, benci, kecewa, sakit hati, bahagia, luka, derita

Cawan 9
Berawal di November, berakhir di November
Kau dan aku, selamanya tak pernah menjadi kita

Cawan 10:
Ada masanya untuk menyerah, bukan karena tiada lagi cinta
Tapi terkadang hanya itulah cara untuk berbahagia

Cawan 11:
Kulepaskan hatiku dari cinta yang pernah buatku jadi gila
Bukan berarti aku putus asa
Hanya ingin berbahagia

Cawan 12:
Kuberikan lambaian terindah pada November
Meski hatiku sakit teramat sakit
Tapi kebahagiaan ada saat melepaskan

Selamat tinggal
Kini aku di Desember

Weh Island, October - December 2011
Untukmu penuang anggur di 12 cawan, dulu dia pemabuk, kini dia semakin pemabuk, dan sampai kapanpun dia akan tetap menjadi pemabuk, dengan atau tanpamu
Share:
Comments
9 Comments

9 comments:

  1. wahh nyastra bgt yak puisinya...
    btw, mbak, lihat pengumuman tasbih 1433H yap..:)

    http://dhila13.wordpress.com/2011/12/18/10-blogger-yang-mendapatkan-buku-dari-tasbih-1433h/

    ReplyDelete
  2. makasih, ya Dhila :)
    *saking seneng telat komen* hehehe

    ReplyDelete
  3. aku lo ga mudeng mbak -__-
    keren bgt bisa nulis ky gt, kalimat simpel tp bikin mikir . wow funtastic ..

    #jd tertarik ma dunia sastra :o

    ReplyDelete
  4. saya mempertanyakan cawan 13

    ReplyDelete
  5. @Citra Pradipta Hudoyo: ah, ini cuma bahasa simbolik aja ;) Sebenarnya beberapa isi cawan itu sudah pernah diposting di sini, lalu saya satukan yang terserak itu di sini :)

    @rieztokho: ada banyak cawan sebenarnya. Tapi 12 cawan ini yang mewakili :)

    ReplyDelete
  6. hehehe... dibawa enteng aja, Miya-chan^^

    makasih ya, udah berkunjung :)

    ReplyDelete
  7. inginnya sih begitu mba' tapiii..tapii... *nengok ke belakang sambil ngangkat karung yang bertuliskan 100Kg* ...gleeek... hihiiii :D

    yaah kembali kasih ^^

    ReplyDelete
  8. hebat maknanya, kata-katanya sangat dalam...

    berkunjung juga ke blog saya dan berkomen.

    http://ariefungu.blogspot.com/

    ReplyDelete

Bebas komentar apa aja, asal sopan.
Tapi jangan nyepam. Ntar dihapus lho!

Featured post

Cara Mudah Bikin Blog dari Ponsel

Baru-baru ini ada beberapa teman yang meminta dibikinkan tutorial cara bikin blog yang mudah tanpa mesti menggunakan komputer alias dari...

Arsip