Dia mabuk malam ini, dalam aksara yang memenjara
Tak ada suara, hanya aksara, yang menggila !
Cawan 1
Ketika dua penyair jatuh cinta pada dua orang yg berbeda
Maka orang-orang akan melihat mereka jatuh cinta satu sama lainnya
Cawan 2
Jika kau pencinta kopi, akulah penikmat teh
jika kau penggila nada, akulah produser kata
Ah... kita memang tak sama
Namun jiwa dan rasa tiada beda
Cawan 3
Cinta... selama ia ada, akan tetap indah meski tak bersama
Kebersamaan... takkan pernah sempurna adanya tanpa cinta
Cinta dan kebersamaan saling membutuhkan tapi tak selalu seiring sejalan
Karena keduanya berada dalam kekuasaan Tuhan
Cawan 4
Ah, saat logika tak lagi berkuasa atas rasa, tak mampu kumaknai lagi cinta
Cawan 5
Sendiri dalam sepi yang merindu
Sendiri dalam rindu yang menyepi
Sepi yang rindu, rindu yang sepi
Tlah saling melengkapi untuk kehilangan yang hakiki
Cawan 6
Sementara tak ada rasa yang ingin kupuisikan
Sebab indera tlah lumpuh oleh rindu tak tertahankan
Cawan 7
Di tangan para pujangga, cinta yang berdarah menjelma sakit yang nikmat belaka
Maka di manakah lagi jiwa ini meletakkan inderanya?
Ketika aku tertawa di dalam tangis dan menangis di dalam tawa
Cawan 8
Sesungguhnya jarak itu tak pernah ada
Ia hanya bilangan angka dan aksara
yang tunduk di bawah kendali cinta, benci, kecewa, sakit hati, bahagia, luka, derita
Cawan 9
Berawal di November, berakhir di November
Kau dan aku, selamanya tak pernah menjadi kita
Cawan 10:
Ada masanya untuk menyerah, bukan karena tiada lagi cinta
Tapi terkadang hanya itulah cara untuk berbahagia
Cawan 11:
Kulepaskan hatiku dari cinta yang pernah buatku jadi gila
Bukan berarti aku putus asa
Hanya ingin berbahagia
Cawan 12:
Kuberikan lambaian terindah pada November
Meski hatiku sakit teramat sakit
Tapi kebahagiaan ada saat melepaskan
Selamat tinggal
Kini aku di Desember
Weh Island, October - December 2011
Untukmu penuang anggur di 12 cawan, dulu dia pemabuk, kini dia semakin pemabuk, dan sampai kapanpun dia akan tetap menjadi pemabuk, dengan atau tanpamu
Tak ada suara, hanya aksara, yang menggila !
Cawan 1
Ketika dua penyair jatuh cinta pada dua orang yg berbeda
Maka orang-orang akan melihat mereka jatuh cinta satu sama lainnya
Cawan 2
Jika kau pencinta kopi, akulah penikmat teh
jika kau penggila nada, akulah produser kata
Ah... kita memang tak sama
Namun jiwa dan rasa tiada beda
Cawan 3
Cinta... selama ia ada, akan tetap indah meski tak bersama
Kebersamaan... takkan pernah sempurna adanya tanpa cinta
Cinta dan kebersamaan saling membutuhkan tapi tak selalu seiring sejalan
Karena keduanya berada dalam kekuasaan Tuhan
Cawan 4
Ah, saat logika tak lagi berkuasa atas rasa, tak mampu kumaknai lagi cinta
Cawan 5
Sendiri dalam sepi yang merindu
Sendiri dalam rindu yang menyepi
Sepi yang rindu, rindu yang sepi
Tlah saling melengkapi untuk kehilangan yang hakiki
Cawan 6
Sementara tak ada rasa yang ingin kupuisikan
Sebab indera tlah lumpuh oleh rindu tak tertahankan
Cawan 7
Di tangan para pujangga, cinta yang berdarah menjelma sakit yang nikmat belaka
Maka di manakah lagi jiwa ini meletakkan inderanya?
Ketika aku tertawa di dalam tangis dan menangis di dalam tawa
Cawan 8
Sesungguhnya jarak itu tak pernah ada
Ia hanya bilangan angka dan aksara
yang tunduk di bawah kendali cinta, benci, kecewa, sakit hati, bahagia, luka, derita
Cawan 9
Berawal di November, berakhir di November
Kau dan aku, selamanya tak pernah menjadi kita
Cawan 10:
Ada masanya untuk menyerah, bukan karena tiada lagi cinta
Tapi terkadang hanya itulah cara untuk berbahagia
Cawan 11:
Kulepaskan hatiku dari cinta yang pernah buatku jadi gila
Bukan berarti aku putus asa
Hanya ingin berbahagia
Cawan 12:
Kuberikan lambaian terindah pada November
Meski hatiku sakit teramat sakit
Tapi kebahagiaan ada saat melepaskan
Selamat tinggal
Kini aku di Desember
Weh Island, October - December 2011
Untukmu penuang anggur di 12 cawan, dulu dia pemabuk, kini dia semakin pemabuk, dan sampai kapanpun dia akan tetap menjadi pemabuk, dengan atau tanpamu
wahh nyastra bgt yak puisinya...
ReplyDeletebtw, mbak, lihat pengumuman tasbih 1433H yap..:)
http://dhila13.wordpress.com/2011/12/18/10-blogger-yang-mendapatkan-buku-dari-tasbih-1433h/
makasih, ya Dhila :)
ReplyDelete*saking seneng telat komen* hehehe
aku lo ga mudeng mbak -__-
ReplyDeletekeren bgt bisa nulis ky gt, kalimat simpel tp bikin mikir . wow funtastic ..
#jd tertarik ma dunia sastra :o
saya mempertanyakan cawan 13
ReplyDelete@Citra Pradipta Hudoyo: ah, ini cuma bahasa simbolik aja ;) Sebenarnya beberapa isi cawan itu sudah pernah diposting di sini, lalu saya satukan yang terserak itu di sini :)
ReplyDelete@rieztokho: ada banyak cawan sebenarnya. Tapi 12 cawan ini yang mewakili :)
beeeeraaaaat eung _ _ _
ReplyDeletehehehe... dibawa enteng aja, Miya-chan^^
ReplyDeletemakasih ya, udah berkunjung :)
inginnya sih begitu mba' tapiii..tapii... *nengok ke belakang sambil ngangkat karung yang bertuliskan 100Kg* ...gleeek... hihiiii :D
ReplyDeleteyaah kembali kasih ^^
hebat maknanya, kata-katanya sangat dalam...
ReplyDeleteberkunjung juga ke blog saya dan berkomen.
http://ariefungu.blogspot.com/