Meninggalkan orang yang kau cintai
tak ubahnya menggenggam bara api
Tapi hidup tak sempurna
kecuali kau membuatnya sempurna
Kali ini, aku ingin berbicara tentang cinta. Ya ya ya. Kalian boleh menganggap ini tentang diriku, atau siapa saja. Bukankah siapa saja pernah bersinggungan dengan cinta?
Cinta. Begitu banyak definisi tentang cinta di dunia ini. Dari yang mendasar hingga yang membuat hati bergetar. Dari yang spesifik hingga menggelitik kik kik kik. Dari yang aneh sampai nyeleneh. Dari yang bla bla bla bla, sampai yang gla gla gla gla.
Bicara tentang cinta, sudah pasti bicara tentang yang indah – indah. Saat kau jatuh cinta, bunga – bunga ada di mana – mana. Cinta pula yang membuat si pengecut jadi pemberani, yang kikir jadi dermawan. Dan seperti yang kau tahu, segala sesuatu yang positif bisa hadir karena si cinta ini.
Bila cinta hadir di antara mereka yang saling membenci. Cinta akan menjadi penguat mereka. Cinta akan membebaskan mereka dari rasa sesak karena benci, cinta akan memudarkan rasa sakit yang selama ini mereka punya, cinta akan menunjukkan jalan terbaik kepada mereka.
Saat cinta mengisi hati yang kecewa, maka bahagia bukanlah sesuatu yang mahal apalagi istimewa. Sebab cinta selalu hadir tepat pada waktunya. Terlupakan segala sakit, pedih, perih dan kompilasi rasa yang tlah terbiasa dirasa di masa kecewa.
Saat cinta hadir di antara mereka yang saling memusuhi. Cinta akan meleburkan mereka dalam satu rasa yang sama. Cinta akan menyatukan mereka dalam bahagia yang selama ini mereka damba.
Tapi, di dunia ini tak ada yang sempurna. Tak semuanya dapat terwujud seperti yang kita inginkan. Seperti siang yang digantikan malam dan malam digantikan siang, bunga – bunga cinta bisa berguguran. Tapi toh tetap saja ia bisa tumbuh dan mekar kembali, selama pohon tempatnya bersemi tak mati.
Ketika kau putus cinta, dunia seakan menjadi tak bersahabat. Waktu berjalan begitu lambat. Sementara kau ingin selalu cepat – cepat. Padahal, tak ada yang berubah dengan semua itu. Rasa yang ada padamu saja yang membuatnya begitu.
Tawa dan canda akhirnya menjadi luka. Kenangan – kenangan manis menjadikan rasa cinta sebelumnya menjadi pahit dan pedih. Tapi, bukanlah cinta yang membawa sakit dan duka. Karena tidaklah seperti itu cinta adanya.
Cinta kadang menjadi salah dan tidak lagi membawa bahagia. Bila mereka yang sudah menggenggam cinta tidak berusaha menjaganya.
Memang berat putus cinta itu,kawan. Kau bisa kehilangan nafsu makanmu. Berimbas ke turunnya berat badanmu. Bahkan kau bisa kehilangan gairah hidupmu. Bahkan tak sedikit yang frustasi lalu bunuh diri. Hiiy!
Ah, hidup bukanlah sesuatu yang bisa kita sia-siakan begitu saja, kawan. Jangan pernah jadikan cinta ternoda karena kebodohan yang kita lakukan. Cinta itu suci. Dan sudah selayaknya juga kita menjaganya agar tetap seperti itu.
Tulisan Duet with Teguh Puja I Penikmat Senja
begitu irasionalkah cinta hingga aq sering kehilangan.....
ReplyDeletejika cinta begitu rasional, tentu aku pun tak akan kehilangan.....
ReplyDeletesuatu hari si pandir bergulat dengan pikiran indah tentang cinta hingga berbilang waktu ia lewati bahkan hingga malam menjadi buta......
ReplyDeletebagi dia lebih baik membayangkan cinta daripada melihat kenyataan cinta yang datang dan pergi dengan meninggalkan sayatan luka
di sini si pandir tetap bergulat dengan pikirannya entah sampai kapan tak ada yang tahu.....