Malam itu, kira-kira lima belas menit kurang dari pukul satu, aku sudah berbaring di peraduanku yang sederhana ( maklum lagi di hospital ). Tapi mata ini belum mau terpejam, begitupun ibuku yang terbaring dalam sakitnya. Kembali terngiang, pesan perawat untuk mengangkat bila telepon berdering
Aku sebenarnya malas ketika telepon benar-benar berdering. Tapi Ibu mendesakku. Dengan terpaksa kuangkat gagang putih itu. Ya Allah! Siapa pula ini? Mengawali pembicaraan dengan suara sedih. Suara laki-laki itu, mengatakan bahwa pacarnya telah hilang. Begitu banyak yang dicerocosinya. Ketika aku menanyakan namanya, dijawab olehnya. Malah lengkap disebut nama kakaknya.
Aneh! Kok bicaranya ngelantur ke kaset? Dia nawarin aku segala macam kaset. Aku menolak. Aku jadi curiga, jangan – jangan ini kerjaan perawat yang iseng karena salah satu dari mereka tau aku nyiar di SIS.Kecurigaan itu muncul karena pembicaraan menyinggung soal kaset.
Entah apalagi yang dicerocosinya. Terakhir malah dikatakan bahwa abangnya gila, stress. Selama beberapa saat aku mendengar suara seseorang yang lain. Lalu laki-laki itu terakhir mengatakan bahwa dirinya yang gila, stress. Suaranya pelan, amat pelan. Aku bingung. Apa yang ngisengi aku ada dua orang ya? Karena suaranya beda-beda.
Lalu terdengar bunyi suing, dan hubungan pun terputus. Kuletakkan gagang dan mencoba kembali tidur. Tapi tak bisa. Terbayang-bayang orang – orang yang mungkin ngisengi aku barusan.
Gilanya, aku nggak sempat berpikir kalau yang bicara denganku barusan di telepon itu orang gila! Bener-bener orang gila! Crazy Man! ;))))))))
Pengalaman Aneh Selasa malam, 24 Februari 1998
No comments:
Post a Comment
Bebas komentar apa aja, asal sopan.
Tapi jangan nyepam. Ntar dihapus lho!