Catatan Harian & Perjalanan. Puisi &Fotografi. Tutorial Blog, Komputer & Media Sosial

Berkaca pada Cermin II

Tentang jiwa - jiwa pemilik kegagalan

Di sini kududuk dan berkaca pada cermin
Kutemukan bayangan diriku di sana
Bibir tersenyum mata tertawa
Tapi kulihat hatiku meneteskan lara
Kusaksikan gurat - gurat ketegaran bertaburan
Tapi nyata masih membayang ketidakikhlasan

Kuperintah diriku untuk berhati baja
Tapi ternyata kristal di hatiku berkali - kali pecah
Kupunguti pecahan - pecahan itu, kusatukan lagi
jatuh dan pecah lagi, dan kusatukan lagi

Mereka bilang tubuh mungilku menyimpan jiwa yang kuat
Tapi yang kutahu aku hanya berusaha untuk tampak hebat

Untuk orang - orang yang pernah mencacimakiku,
terima kasih... kalianlah yang membuatku memahami dan memperbaiki kekurangan dan kesalahanku
Untuk orang - orang yang pernah memujiku
terima kasih... kalianlah yang membuatku mengetahui kebodohan dan kesombonganku
Untuk orang - orang yang pernah menyakitiku
terima kasih... kalianlah yang membuatku menjadi kuat 
Untuk orang - orang yang pernah dan selalu menyayangiku
terima kasih... kalianlah yang membantuku menemukan cinta dan kebahagiaan dalam hidup
Share:
Comments
4 Comments

4 comments:

  1. lihatlah dunia yang maha luas
    lihatlah mentari sambut snyum insan
    lihatlah bulan yang selalu ramah
    lihatlah,lihatlah olehmu semua
    tentang kekuasaan tuhan
    hingga tak perlu becermin
    hanya sekedar tuk bersyukur

    hati memang selalu retak
    ingatlah yang esa sebagai perekat

    ReplyDelete
  2. kulihat dunia yang maha luas
    kulihat mentari sambut senyum insan
    kulihat bulan yang selalu ramah
    tlah kulihat semuanya
    tentang kekuasaan Tuhan
    tapi bukankah selalu banyak cara
    tuk temukan setangkup kebenaran?

    Ada banyak jalan dan lintasan
    Tapi semuanya menuju ke tempat yang sama

    ReplyDelete
  3. memang demikian halnya sahabat
    tak perlu kata tuk ungkap kebenaran
    tak jua perlu cara tuk tau kebenaran
    karena semua sudah tersirat
    semua juga tersurat

    kadang aku bertanya
    kebenaran hakiki masihkah ada
    jika keyakinan telah lunglai

    kemarin aku juga bertanya
    masihkah ada keadilan
    jika keikhlasan tinggal sebuah kata

    aku hargai titian jalan persimpangan
    bukankah takdir itu pilihan
    pihan yang kadang sulit
    tuk maklukh yang paling lemah
    dan paling sombong

    seperti diriku.............
    seperti dirimu.............
    diri kita................

    ReplyDelete
  4. mohon dukungannya untuk para blogger semua dengan artikel ini
    http://haribaru08.blogspot.com/2010/12/diskon-gila-disduscom.html
    setiap dukungan akan saya balas dengan membacklink dari artikel selanjutnya. Blogku yang telah mempunya Pagerank 3. bila anda membacklink artikel ini saya akan tempatkan anda pa friends link blogku.thanks

    ReplyDelete

Bebas komentar apa aja, asal sopan.
Tapi jangan nyepam. Ntar dihapus lho!

Featured post

Cara Mudah Bikin Blog dari Ponsel

Baru-baru ini ada beberapa teman yang meminta dibikinkan tutorial cara bikin blog yang mudah tanpa mesti menggunakan komputer alias dari...

Arsip