"Silakan, Bu. Masuk aja ke dalam, Bu," lanjutnya karena dilihatnya saya hanya berdiri di ambang pintu, siap-siap kamera mode zoom.
Mendapat lampu hijau, saya pun segera maju ke medan tempur. Saking semangatnya gitu kaan? 😁
"Pemilihan pertama ya, Za?" tanya Kak Dewi, salah satu tetangga yang berada di barisan kursi saksi. Saya mengiyakan dengan semangat.
Seperti tahun - tahun sebelumnya, TPS ini begitu familiar karena hampir setiap pileg, pilkada, pilgub dan pilpres saya selalu nyoblos di sini. Letaknya dekat rumah, hanya jalan sebentar ke ujung gang, nyebrang jalan besar, menyusuri trotoar, belok kiri masuk ke komplek sekolah.
Yap! TPS ini merupakan gedung SD tempat MKZ anak semata wayang sekolah dulu. Ruang kelas tempat kami nyoblos, adalah ruang kelas 1 tempat dia pertama kali belajar di sini.
Momen pertama memilih pemimpin daerah di kelas pertama sekolah; sungguh hal yang mengesankan.
Saya jadi teringat dengan momen 2012 lalu, saat mengabadikan aktivitas pilkada di TPS ini di sini.
Bak wartawan yang bebas bergerak di seantero ruangan, saya memotret setiap momen mulai dari mengambil nomor dan kertas suara hingga stempel jari di tinta. Semua petugas hingga saksi lengkap terdokumentasi, meski memang tak semuanya saya publish di blog ini.
Suasana begitu meriah karena dicandai para petugas yang mengizinkan aksi saya, seolah ini adalah liputan untuk televisi. Sungguh kenangan yang indah setiap kali ingatan tentangnya singgah.
***
Kembali ke saat ini.
Tadi begitu selesai milih, dan kami jalan bersama di halaman sekolah, saya iseng bertanya ke MKZ.
"Kamu tadi nyoblos apa, Nak?"
"Kalo gubernur kamu pilih siapa?"
Dua pertanyaan yang dua-duanya dijawab dengan pilihan yang berbeda dari emaknya.
Dan saya tertawa-tawa bahagia mendengarnya.
Sabang, 27 November 2024