Spasiba, Sergei!

Malam ini saya kedatangan tamu dari Russia. RUSSIA. Bener! Saya aja surprised!  Memang, sejak SMA dulu saya memiliki banyak teman pena, baik yang ada di Indonesia maupun mancanegara. Ada yang dari Eropa, Amerika, Australia, hingga Afrika, dan tentu saja Asia. Tapi di antara mereka, satupun belum ada yang pernah kopi darat. Kecuali beberapa teman pena Indonesia.

Nah, makanya saya kaget ketika Sergei Shestov, begitu namanya, tiba - tiba udah nongol di pintu rumah saya sekitar jam 09.00 malam tadi. Waktu itu saya lagi berbicara di telepon, ketika kakak saya bilang ada teman saya dari Jerman, diantar oleh saudara kami, setelah lamaaa dia mutar - mutar mencari alamat saya. 

Jerman? Wajah yang terbayang ketika negara itu disebutkan cuma satu, teman saya sewaktu SMA. Tapi dia kan Indonesia? Di Jerman "hanya" untuk kuliah S2 dan sudah lama pulang ke Indonesia. Seketika saya teringat, Russia! Ah ya, bener, ini pasti Sergei yang sekitar seminggu lalu mengirim pesan ke mail box saya di VK, sebuah jejaring sosial di Russia.

Ceritanya nih, saya sudah lama bergabung di VK, diundang oleh salah seorang teman facebook saya. Dari Indonesia juga. Saya sudah lupa juga namanya, hehe. Tapi yaa, gitu. Setelah bergabung, saya ngga aktif di sana.

Sampai kira-kira seminggu yang lalu, saya membuka e-mail yang sudah lama tidak saya buka.  Malas. Saking banyaknya email yang masuk. Nah, lagi sortir dan filter e-mail itu saya sekilas melihat e-mail notifikasi dari VK. Ada pesan dari Sergei, gitu isi e-mailnya. 

Biasanya, e-mail notifikasi serupa jarang yang saya buka. Waktu itu entah kenapa, saya membukanya. Saya hampir mereset password di VK, tapi ngga jadi karena saya ingat lagi. Dan lalu, ya ketemu deh dengan pesan si Sergei itu ^^

Dia bilang, dengan bahasa Indonesia yang agak gimanaa gitu, tapi masih bisa dimengerti, kalau dia dari Russia, dan dalam perjalanan ke Sumatera. Trus nanya di mana saya tinggal.

Dan anehnya, tanpa mikir macam-macam, saya ngasih tau aja tuh! Sambil nanya, "kamu bisa bahasa Indonesia?" dalam bahasa Inggris. 

Eh, tiga hari kemudian, dia malah bilang kalo dia seychaas di Sabang ( btw, seychaas itu apa ya?  Dia selalu make Indonesia di inbox ) dan nanyain alamat lengkap saya. Dan sekali lagi, tanpa berprasangka apa-apa, saya ngasih juga ^^

Dan inilah akhirnya. Dia nongol di pintu rumah saya dengan tak disangka - sangka. 

Eh, sampai di sini aja nih? 
Belum. Saya belum sampai ke bagian paling seru, setidaknya menurut saya. Hehehe..
Bentar, mo minum dulu ^^


**********

Sergei Shestov dari Tyumen ( sebuah kota berpenduduk sekitar 700 ribu orang ) datang ke rumah saya dengan mengendarai motor yang dibelinya di Dumai, dengan oleh - oleh sebuah pepaya dan se-plastik salak, masuk ke rumah saya tanpa canggung seolah dia sudah terbiasa datang. Menyalami semua orang kecuali saya ^^ Gambaran saya tentang orang Russia yang dingin lenyap melihat keramahannya.

Sergei, vocabulary Inggrisnya ternyata  jauuuuuh lebih sedikit dari saya yang passive English ini. Sementara saya ngga bisa bahasa Russia, kecuali dua kata yang saya ingat; Spasiba dan brat. Terima kasih dan saudara laki-laki. ( Sergei senang banget waktu saya ucapkan spasiba ) Jadilah kami berkomunikasi memakai jasa online translator. Plus mengubah input bahasa Laptop ke Russia. Sergei dengan sabar mencatat di mana letak alphabet Russia di keyboard saya. Salut saya dengan ketekunannya ^^

Kebetulan rumah saya juga lagi ramai saat itu. Ada beberapa tetangga yang kebetulan datang. Semua tertawa sembari menimpali komunikasi Sergei dan saya yang lucu. Kadang Inggris,  lebih sering Indonesia.( Saya penasaran dari mana dia belajar bahasa Indonesia. Ternyata dari kunjungan 2 bulannya di Bali ) Dan kalau sudah mentok, ngetik-lah kami ^^. Sergei bilang dia suka Indonesia, buah - buahannya banyak, bagus dan murah! Seorang Fruitarian dia rupanya. Cuma makan buah. 

Saya banyak memberitahunya vocabulary Indonesia. Setiap dia menanyakan sesuatu. Setiap dia menunjukkan foto - foto travellingnya di akun VK. Sementara saya cuma mendengar satu ucapan Russia darinya, sewaktu mengucapkan Spasiba; пожалуйста. Sudah lupa pun  Semacam poustasia, gitu. Yang artinya lebih kurang you're welcome, sama-sama kalo bahasa kita ^^ Ada sih saya minta dia mengucapkan tulisan-tulisannnya, tapi dia ngga ngerti English saya

Waduh, pokoknya seru! Sampai waktupun semakin beranjak, dan saya berfikir bagaimana cara membuatnya pamit tanpa menyinggung perasaannya. Dia kelihatan kerasan banget! Sampe menumpang kamar mandi segala ^^ Tapi ngga perlu ternyata. Saya melihat dia melihat ke jam laptop saya, dan tak lama kemudian mengemasi peta dan bolpoint-nya. Lalu bangkit dan mengucapkan terima kasih, goodbye, sambil menangkupkan kedua tangannya.

Dan dengan misi tuan rumah dari negara yang ramah, saya pun berdiri mengantarnya, dengan ucapan "Semoga kamu senang datang ke Indonesia", hingga motornya lenyap dari pandangan. Spasiba, Sergei! 'Till we meet again!

The Island, 17 Februari 2012
Pengembangan postingan ini bisa dilihat di sini.